João Neves: Si Anak Lisbon yang Bawa Tenaga dan Otak ke Tengah Lapangan

Kalau lo ngikutin Liga Portugal dan scouting report pemain muda, João Neves itu nama yang pasti sering lo temuin. Masih 19 tahun, tapi mainnya udah kayak veteran. Dia bukan sekadar “bocah potensial” yang bisa ngoper bola doang—dia kapas, dinamo, dan metronom yang lagi jalanin shift 90 menit nonstop di tengah lapangan.

Benfica punya tradisi lahirin bintang: João Félix, Renato Sanches, Rúben Dias. Tapi Neves beda. Dia gak main buat sorotan. Dia main buat jaga ritme tim. Dan yang bikin makin spesial—dia bukan hasil pembelian. Dia lahir dan dibentuk langsung dari akademi mereka.


Asal-Usul: Anak Lokal Penuh Tekad

João Neves lahir 27 September 2004 di Tavira, Portugal. Dari kecil, dia udah gabung akademi Benfica, yang dikenal punya sistem pengembangan muda terbaik di Portugal (dan salah satu terbaik di Eropa). Di akademi, pelatih-pelatih selalu bilang:

“Dia bukan paling besar atau paling kuat, tapi dia paling paham bola dan kerja paling keras.”

Dan itu jadi cerita sepanjang karier Neves: kerja keras dan pemahaman permainan. Di usia 17 tahun, dia udah main di UEFA Youth League. Di usia 18, dia debut untuk Benfica senior.


Gaya Main: Mini Gattuso + Mini Modrić

João Neves bukan gelandang tipe flashy. Tapi dia punya energi gila, kemampuan membaca permainan, dan visi distribusi bola yang matang. Gak tinggi—cuma 1,74 m—tapi punya presence yang kerasa banget di lapangan.

Dia bisa main di beberapa peran:

  • #6 (defensive midfielder): Untuk screening serangan lawan, jagain back four, dan transisi cepat
  • #8 (box-to-box): Untuk jadi penghubung build-up dan break forward
  • Kadang juga dipakai di double pivot

Ciri khasnya:

  • Ball recovery tinggi
  • Passing akurat, bahkan dalam tekanan
  • Selalu cari bola (jarang ngilang dari permainan)
  • Sliding tackle-nya bersih, presisi banget
  • Mainnya tenang, tapi galak saat perlu

Kalau kamu suka pemain kayak Verratti atau Valverde, Neves punya getaran yang mirip. Kaki kecil, tenaga gak abis, tapi punya otak buat ngerancang alur bola tim.


Naik Daun Cepat Karena “Emergency”

Musim 2022/23, Benfica kehilangan Enzo Fernández yang pindah ke Chelsea. Banyak yang bilang lini tengah Benfica bakal ambyar. Tapi pelatih Roger Schmidt langsung angkat Neves dari akademi.

Dan dia gak cuma isi posisi itu—dia langsung upgrade cara main tim. Dalam hitungan bulan, dia jadi starter reguler dan bahkan main penuh di laga penting Liga Champions.

Dia jadi tandem ideal buat Florentino Luís di tengah:

  • Florentino jaga kedalaman
  • João Neves urus distribusi dan transisi

Result? Benfica tetap stabil di papan atas, dan klub-klub top Eropa mulai nanya:
“Siapa sih bocah nomor 87 ini?”


Statistik Gak Bohong

Neves punya kombinasi yang jarang:

  • 85%+ passing accuracy per game
  • 4+ tackles/interceptions per match
  • Lebih dari 10 recoveries bola dalam banyak pertandingan
  • Bisa ngatur tempo, counter-pressing, dan ngangkat bola dari zona berbahaya

Semua itu dia lakukan sambil ngelawan pemain yang secara fisik lebih besar. Tapi positioning dan tajinya bikin lawan frustasi.


Timnas Portugal: The Next Big Thing

João Neves udah masuk skuad senior Portugal dan langsung nunjukin bahwa dia bukan cuma “talenta masa depan.” Dia bisa nyatuin permainan dengan pemain elite kayak Bruno Fernandes, Bernardo Silva, dan João Palhinha.

Lo tahu, gelandang yang bisa jaga kedalaman sambil tetap bisa ngelepas bola vertikal ke depan? Portugal udah lama butuh itu. Dan Neves muncul tepat saat generasi tua kayak William Carvalho mulai turun.

Di EURO 2024, walaupun belum starter utama, Neves jadi opsi cadangan mewah yang bisa ngubah ritme saat masuk. Pelatih Roberto Martínez tahu, ini pemain yang gak butuh 5 tahun buat “jadi.” Dia udah jadi sekarang.


Klub Top Udah Antri

Sekarang udah gak rahasia lagi: Manchester United, Liverpool, Arsenal, bahkan PSG udah mulai ngejar tanda tangan Neves.

Benfica pasang harga di atas €100 juta, karena mereka tahu:

  • Ini pemain jangka panjang
  • Sulit dicari pengganti sejenis
  • Secara karakter, Neves sangat profesional dan low drama

Tapi Neves sendiri belum keliatan buru-buru pindah. Dia masih pengen bantu Benfica juara lagi dan tampil maksimal di Liga Champions.


Sosok Kalem yang Serius Banget

Di luar lapangan, Neves bukan tipe seleb bola. Sosial medianya rapi, jarang flex, lebih banyak soal latihan, pertandingan, dan keluarga.

Dia pernah bilang:

“Saya gak punya alasan buat santai. Saya belum jadi apa-apa. Masih banyak yang harus saya buktikan.”

Lo jarang nemu pemain muda yang punya kombinasi antara rasa lapar, attitude dewasa, dan kemauan buat belajar kayak gini. Mentalitasnya kayak udah umur 30.


Apa yang Bikin Neves Spesial?

Kalau ditarik garis besar:

  • Dia kecil, tapi jago di duel
  • Dia muda, tapi dewasa ngatur tempo
  • Dia gak viral, tapi selalu penting
  • Dia bisa jaga ritme, sekaligus ngacauin ritme lawan

Dan itu semua bikin dia ideal buat tim manapun. Mau main possession-heavy? Dia bisa. Mau pressing tinggi? Dia kuat. Mau main pragmatis? Dia tahan 90 menit digempur.


Masa Depan? Gelandang Modern yang Siap Ngisi Tim Top

João Neves bukan nama buat hype sesaat. Dia punya fondasi:

  • Akademi top
  • Menit bermain sejak muda
  • Dipercaya di laga besar
  • Dipuji banyak pelatih dan analis taktik

Kalau dia gak kena cedera dan terus dijaga dengan sistem yang mendukung, dalam 2–3 musim dia bisa masuk top 5 gelandang Eropa. Dan tim yang dapetin dia bakal punya “motor” yang jalan terus tanpa banyak bensin.


Penutup: João Neves Itu Bukan Pemain Masa Depan—Dia Udah Jadi Sekarang

Di tengah dunia sepak bola yang lagi sibuk cari wonderkid viral, João Neves muncul kayak anti-thesis: gak banyak noise, tapi semua pelatih mau dia. Dia pemain yang ngerti permainan, bukan cuma bisa nendang.

Benfica punya permata langka. Portugal punya calon jenderal baru. Dan klub-klub Eropa udah tahu: kalau lo mau lini tengah lo stabil dan pintar, ambil João Neves sekarang—sebelum harga naik dua kali lipat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *